Tenggara
The Cursed Land
Panu Aree & Kong Rithdee | 2024 | Thailand | 128 min | Malay, Thai Sub: English | 17+
The Cursed Land. Sukses membuat film-film dokumenter, Panu Aree and Kong Rithdee mencoba ranah lain dengan memproduksi film horor berjudul The Cursed Land. Film ini memperluas cakupan horor Thailand, yang biasanya berakar pada kosmologi Buddha, dengan menggabungkan kepercayaan Muslim lokal. Film ini mendapatkan kesempatan pemutaran perdananya di Festival Film Internasional Rotterdam 2024. Berlatar belakang awal 2000-an, The Cursed Land memadukan ketegangan politik dan etnis Thailand dengan folklore Melayu menjadi film horor yang mendebarkan. Setelah pindah ke sebuah mansion tua di Bangkok, Mit yang skeptis menghapus jimat pelindung yang melepaskan jin penuh dendam dan kutukan yang telah berusia 200 tahun. Saat Mit dilanda kesurupan, putrinya, May, melakukan perjalanan ke selatan untuk mencari bantuan dari seorang dokter Muslim.
Panu Aree membuat film sejak 1995, memulai karirnya sebagai pencatat suara sebelum menyutradarai film pendek yang diakui di festival bergengsi seperti Yamagata, Vancouver, Busan, Pusan, Taiwan, dan lainnya. Kong Rithdee, wakil direktur Arsip Film Thailand dan seorang kritikus film berpengalaman, telah menulis untuk Bangkok Post dan menerjemahkan novel Thailand yang memenangkan penghargaan, The Blind Earthworm in the Labyrinth, ke dalam bahasa Inggris. Pada 2014, dia menerima penghargaan Chevalier de l’Ordre des Arts et Lettres dari Prancis. Bersama-sama, Aree dan Rithdee menciptakan film yang mengeksplorasi identitas Muslim di Thailand, termasuk Baby Arabia (2010) dan GADDAFI (2014).